Minggu, 20 Februari 2011

KITA YANG MUDA !!!!!!

Fenomenal-fenomenal yag terjadi belakangan ini sangat cepat terjadi seiring dengan cepatnya pertumbuhan dan perkembang teknologi dan komunikasi. hal ini pun memperngaruhi gaya hidup dan pertemenan yang terjadi diantara anak muda zaman sekarang. Di zaman yang telah maju dan serba modern ini semuanya sudah menjadi mudah, namun dengan terjadinya perubahan-perubahan yang begitu cepat tak hayal menimbulkan efek negatif dikehidupan anak muda di negri ini. pola pikir dan gaya hidup berubah drastis, dalam satu tahun perubahan-perubahan dapat saja terjadi lebih dari tiga kali. controling yang harus dimiliki setiap individu harus memiliki imunitas yang kuat agar tidak terpengaruh dengan hal-hal yang negatif. tak saya pungkiri sayapun juga spernah terbawa, dan beberapa malam lalu saya karena hobi saya yang suka berfikir hal-hal yang sedang hangat terjadi merenungi hal-hal tersebut dari sisi sosial dan agama.

Dibawah ini adalah tiga contoh hal yang sedang fenomenal terjadi di dalam pergaulan anak muda saat ini. saya hanya ingin mengingatkan diri saya sendiri dan berbagi dengan teman-teman sekalian. disini kita sama-sama belajar. siapa tahu dapat membantu dan bermanfaat :

1.  Sebagai seorang mahasiswa saya sering sekali merasa sangat kesulitan untuk mengatur keuangan, karena saya merasa uang jajan yang diberikan oleh orang tua sangat sedikit dan bahkan kurang. sayapun sering melakukn protes atas uang jajan yang diberikan oleh orang tua. Namun saya tersentak, beberapa hari yang lalu saat makan malam berlangsung, saya dan tiga orang sepupu saya mendapatkan sebuah kenyataan bahwa dulu orang tua kami saat mau bersekolah harus mati-matian menjual beras terlebih dahulu untuk mendapatkan uang untuk pergi kesekolah. sedangkan kami saat ini hanya menengadahkan tangan meminta uang jajan untuk kuliah tinggal dikasih, bagi yang ngekost tinggal sms besok langsung di transfer. berbanding seratus delapan puluh derajat dengan keadaan orang tua kami dahulu. 
Dan satu pesan lagi yang kami dapati, yaitu uang saku yang kami dapati saat ini memang pas-passan, sebenarnya tidak pas bahkan lebih namun kami saja yang tidak dapat mengolahnya hingga selalu merasa kurang, dan mereka memberikan uang dengan nominal yang telah ditentukn tersebut bukan tanpa tujuan. namun ada tujuannya, orang tua kami menginginkan kami ikut merasakan kesusahan teman-teman yang lain, yang lebih susah dari kami. mereka tidak ingin anak-anaknya menjadi anak-anak yang tidak memiliki rasa empati yang besar diantara sesama. biar kami lebih menghargai seberapapun nominal uang yang kami miliki. semenjak itu saya bersyukur orang tua saya mendidik dengan cara seperti ini. bayangkan jika mereka mendidik anak-anaknya dengan semua kemewahan tanpa dikontrol mungkin saat ini kami semua tidak akan tahu makna dari berbagi dan menghargai. masalah finansial memang sering kali membuat kita merasa bahwa orang tua tidak mengerti kita, tapi saya berharap setelah membaca contoh nomor satu ini kita membalikkan pola pikir kita yaitu memberi pengertian kepada orang tua kita. pahami tujuan mereka, apa yang mereka yang inginkan semuanya demi kebaikan kita.
2. Hmmm contoh yang kedua ini biasanya terjadi dikaum para ukhti nih,,, selalu berusaha menyamakan penampilannya dengan trend mode yang terbaru. sampai-sampai seminggu sekali harus ganti tas, sepatu, baju yang terbaru. Padahalkan tidak harus sebegitunya kita mengikuti tren mode berpenampilan yang sedang top saat ini. cukup tahu saja lalu mix and match dengan apa yang telah kita miliki, tapi bukan berarti nggak boleh beli baju, tas dan sepatu baru. hanya intensitas pembeliannya saja yang harus diatur. bayangkan mereka yang seumuran kita, yang harus banting tulang jadi tulang punggung keluarga. jangan untuk membeli baju sudah bisa makan setiap hari saja mereka sudah sangat bersyukur. terus juga apa kita nggak ksihan sama orang tua kita yang udah kerja keras mati-matian untuk menghidupi kita tapi kita membuang uang mereka hanya untuk membeli hal-hal yang tidak terlalu penting bagi kita. 
Apa salahnya kita tabungkan uang dari mereka atau belikan kepada hal-hal yang lebih berguna, membeli buku contohnya, nanti kalau buku-buku kita yang telah kita punya sudah banyak, kita bisa buka perpustakaan mini atau taman bacaan yang bermanfaat bagi orang lain. coba bayangkan udah dapet buku banyak, pahala yang kita dapet juga akan terus mengalir, hitung-hitung investasi untuk amal jariyah kita di hari nanti.... Subhannallah :)

3. yang ketiga ini udah mulai sering terjadi nih sama anak-anak yang punya julukan "ABABIL" alias "ABG-ABG LABIL". Pergaulan anak muda jaman sekarang udah nggak bisa lagi dipisahin sama yang namanya GENK. Mulai dari anak SD sampe anak kuliahan bahkan mungkin didunia perkantoran juga ada yang nge-GENK. Tidak ada yang salah dengan genk, apalagi kalau kegiatan yang dilakukan selalu perbuatan-perbuatan yang positif. Nah yang jadi masalahnya saat ini adalah kegiatan yang dilakukan anak-anak yang suka nge-genk sering berbau negatif. contohnya anak-anak SMP sudah ada yang suka ke club biar di bilang gaul, anak-anak SD baru kelas satu SD hp nya udah BB biar di bilang nggak gaptek. yang SMA sekolah bawak mobil untuk nunjukkin identitas genknya. dan akhirnya menciptakan gap (-baca: tingkatan / pemisahan / diferensial status atau kelas sosial) di sekolah tersebut sehingga tercipta dengan sendirinya genk yang anak orang kaya semua, genk dengan status sosial menengah dan genk dengan status sosial kebawah. untuk genk dengan status sosial menengah keatas sih nggak masalah, mereka akan bertindak sesuai dengan yang mereka inginkan karena fasilitas dari orang tuanya. Namun ada beberapa anak dari genk yang berstatus kebawah yang ingin masuk kedalam genk kelas menengah atas dengan menutupi jati diri dia yang sebenarnya, demi bisa ikutan terpandang dan dihargai oleh orang lain karena berkumpul dengan teman-teman yang berstrata menengah atas. dan apa yang terjadi dengan mereka?. mereka menipu orang tua, uang spp sekolah tidak dibayar malah dipakai untuk mentraktir teman, memaksa orang tua untuk memberikan barang-barang yang sebenarnya tidak mampu mereka beli seperti motor, hp dan laptop. trus kalo dianter pulang dari jalan-jalan, dianternya kedepan rumah tetangga yang punya banyak mobil dan rumahnya dua lantai, padahal rumah dia yang sebenarnya kan masih jauh harus masuk kelorong-lorong yang hanya bisa dilewati oleh dua orang saja. dan terakhir yang lebih parah waktu hang out bareng temen trus ketemu orang tua dijalan eh dikenalinnya bukan sebagai bapak ibu melainkan "eh, kenalin nih pembantu gue" nauzubillah hi min zalik.... benar-benar neraka telah menunggu kita jika kita sampai melakukan itu. di cerita yang ketiga ini saya hanya ingin menyampaikan. jadilah diri sendiri syukuri apa yang telah di beri Yang Kuasa. bukan persahabatan namanya jika berteman dengan kita dengan memandang apa yang kita miliki. cukup sudah kita membohongi diri sendiri. sesuatu yang dipaksakan tidak akan baik hasilnya nanti. bayangkan bila nanti mereka tahu keadaanmu yang sebenarnya tanpa disengaja? bukankah kita akan menjadi lebih malu? lebih baik saat ini kita membenahi diri, tidak mudah memang mempraktekannya namun coba ingat kerja keras orang tua kita. masih tegakah kita untuk melukai mereka lebih jauh lagi?

Tiga contoh diatas adalah feomenal yang saya lihat dan ada yang saya alami, sebagai seorang anak ada baiknya mulai saat ini kitam menentukan sikap, tidak semua perubahan harus kita ikuti, pilih yang baik dan yang sesuai dengan keadaan fisik dan nonfisik kita. berharap ini dapat membantu teman-teman semua. semoga pesan yang ingin saya sampaikan bisa tersampaikan melalui tulisan ini. kritik dan sarannya ditunggu ya ^_^

10 komentar:

  1. pertamax kah??
    sudah seharusnya kita selalu bersyukur dengan apa yang kita terima. ya walaupun sedikit tapi syukuri aja+sedekah. insyaallah kerasa banget tu rezeki ga pernah abis-abis(pengalaman pribadi).hehehe..
    kalo maslah ukhti, kurang tau saya.hehehe...
    manusia memang senang berkelompok, tapi mungkin salah kaprah dalam penerapan konsep/makna dari kelompok itu sendiri.hehehe

    nice post teman ^^

    BalasHapus
  2. posting yang bagus, makasih dah mengingatkan generasi muda......

    BalasHapus
  3. tanda-tanda akhir zaman tuh, pembantu yang melahirkan majikannya, nastaghfirullah...
    *trims untuk infonya...

    BalasHapus
  4. setuju dengan kang ibi, ikhlas aja dan menerima apa yang sudah didapat niscaya akan bertambah rezeky kita, so sudah kah anda bersyukur ?

    BalasHapus
  5. mas hasbulah bener banget sedekah itu menambah rezeki kita bukan mengurangi :D
    terimakasih atas masukannya ^_^

    mas ridwan ia sama2,, terimakasih kembali..... :D

    BalasHapus
  6. mas budi iaa astaghirullah.....
    iaa sama2 berbagi info ya kita ^_^


    mas aul pasti donk insya Allah selalu bersyukur selalu :')
    hebat dan salut banget bagi yg uddah bs menjalani hidup dgn ke ikhlasan, ^_^

    BalasHapus
  7. Dillaaaaaaaaaaaaa........ KERENZZZ... ^_*
    like, like, like... jadi merasa diriku salah satu dari fenomena itu... thx udah direminder.. ^_^

    BalasHapus
  8. Wah Subhanallah..
    keren banget postingannya ^_^
    Salam Kenal Dila ^_^

    Merasa cukup dengan apa yang Qta pnya mrupakan slah satu tanda syukur kita kpda Allah ^_^

    BalasHapus
  9. Setuju mbak.....intinya harus disaring dan dikontrol....makasih dah berbagi

    BalasHapus
  10. teh bonit makasi teteh sayaaaang :*
    ia sama-sama teh saling mengingatkan sembari mengingatkan diri sendiri :)

    mb fitri
    alhamdulillah makasi pujiannya mb :)
    salam kenal juga ^_^
    iaaa mb bener banget,,, harus banyak2 bersyukur krn dgn syukur akan menambah nikmat kita ^_^

    mas blackbox heheheheh iaa sama2 saling berbagi ya kita ^_^

    BalasHapus