Kamis, 24 April 2014

PNS! wellcome to PNS WORLD!

Selamat malam.
Alasan para blogger yg biasanya nulis jam segini biasanya karena belom ngantuk kalo nggak karena ide nulis biasanya lebih brilian di waktu malam.
Alasan saya nulis malam ini dipengaruhi oleh kedua hal tersebut. Lagi main flappy bird tapi nggak konsen gara-gara kebayang persyaratan yang harus di siapin untuk prajab bulan mei dan tiba- tiba diotak terjadi perang pemikiran (lagi). Saya orangnya pemikir banget sama penuntut, semua harus perfek.
Dan yang mendominasi pemikiran saya malam ini adalah pekerjaan yang akan saya tekuni kedepan. Yup! Menjadi bagian dari Pegawai.Negri Sipil alias PNS. Selama kuliah saya nggak pernah sama sekali berpikir menjadi seorang PNS. benci banget deh pokoknya kalo disuruh-suruh nanti kalo lulus kuliah lamar kerjaan jadi PNS. Empat bulan berlalu penolakan demi penolakan didapatkan. Sakit-sakit banget rasanya, tapi saya yakin ini jalan yang harus saya lewati jadi saya sebisa mungkin menikmati perjalanan ini. Mengingat dan merasakan setiap jengkal kepahitan (lebay) yang dirasakan. Karena waktu SMA juga merasakan sakitnya nggak masuk SMA yang diinginkan tapi ujung-ujungnya Tuhan kasi saya jalan yang mungkin nggak akan pernah jauh lebih baik kalo diterima di SMA yang saya inginkan sebelumnya.
Terus kalo nggak salah bulan september / oktober ada pembukaan PNS gitu. Disuruh mama ikut. Sempat ribut kecil gitu gara-gara nggak mau ikut. Tapi ya udah demi muasin hati mama saya ikut tes PNS. Waktu itu daftarnya ke pemda lubuk linggau sama BPN. Berhubung untuk yang di pemda linggau jaraknya jauh jadi milih tes BPN yang tesnya di Palembang karena tanggal tesnya sama.
Abis tes sudah, nggak ngarep lagi. Soalnya beneran nggak niat banget buat jadi PNS. Abis cari kerja lagi ketempat lain. Makin lama kok makin kecil hati ya, nggak enak sama ortu belum dapet2 kerjaan. Malu jadi anak kok nggak bisa nyenengin mereka. Hingga akhirnya doa sama Allah. "Ya Allah berikan hamba pekerjaan, termasuk bila hamba harus bekerja di BPN pun tidak apa-apa". Malam itu saya beneran doa kayal gitu lebih kurang. Tapi cuma malem itu doang sih doanya kayak gitu. Malem2 berikutnya labil lagi hahaha.
Kegelisahan yang saya alami juga dialami oleh orang tua saya. Diakhir tahun kemarin ekonomi keluarga kami sedikit terganggu karena suatu hal makanya kemarin ikutan tra buat nyenengin hati mama doang sih. Terus ada sepupu nawarin jadi Finance Advisor di perusahaan asuransi.  Berasa berat banget bilang mau kerja disana. Soalnya nggak pernah ngebayangin kerja jadi FA. Mengejar target gitu kerjaanya. Tapi kalo tetep gengsi ya nggak aakan dapet kerjaan. Makanya ikut tes FA. Gila susah banget ya udah mulai mau mundur tapi rasanya kok pengecut banget ya kan nelom dicoba kok nyerah duluan. Lagian seupu yang kerja disana bisa-bisa aja. Malah sekarang pangkatnya udah tinggi. Dengan mengumpulkan seluruh kata-kata motovasi akhirnya saya memutuskan untuk gabung jadi GA disana. Tanggal 25-27 Desember nungguin telpon dari perusahaan mau kasih kabar kapan jadwal pemberangkatan untuk pelatihan kejakarta.
Dan PUm!, pengumuman BPN tepat sehari sebelum orang pusat mengkonfirmasi keberangkatan saya keJAkarta. Nggal tau mesti seneng apa nggak. Saya menghadapi kebingungan terbesar dalam hidup. Satu sisi saya siap dan semangat untuk berangkat kerja ke jakarta. Disisi lain saya lihat orang tua yang amat sangat bahagia dengan pengumuman kelulusan saya sebagai PNS. Dan mereka menyarankan untuk melepaskan kesempatan saya untuk kerja diasuransi. Dan saya hanya diam.
6 Januari 2014 saya tetap berangkat ke Jakarta. Tapi bukan sebagai FA melainkan melengkapi pemberkasan untuk CPNS. YA! Saya menjilay ludah sendiri. And sampai sekarang (waktu saya menulis ini) senang yang saya rasapun tak pernah sama dengan orang yang lazimnya mendapatkan satu kebahagiaan.
Saya mungkin menjadi orang yang kufur nikmat. Karena sebagian besar orang di negri ini mengeluarkan uang ratusan juta untuk menjadi PNS. Sedangkan saya hanya modal penghapus dan pensil menjawab soal ujian.
Saya juga mungkin tergolong orang munafik karena dulu sok idealis tidak mau jadi PNS tapi ujung-ujungnya malah jadi PNS.
Anggaplah mencari pembenaran tapi saya juga ingin mengajak teman-teman berempati saja. Kalau seseorang yang telah berusaha keras melamar sana sini untuk mendapatkan pekerjaan dan ujung-ujungnya dia jadi PNS ya jangan salahin dia juga dong. Dia sudah usaha mencari kerja yang lain. Dan Tuhan memberikan dia pekerjaan sebagai seorang PNS lalu apa salahnya?
Dan saya sadar yang saya lakukan. Kesalahan memang ada pada saya. Semasa kuliah sok-sok an idealis nggak suka PNS karena taunya PNS itu semua orang-orangnya males dan tidak menyukao PNS karena  kalau mau jadi PNS harus bayar ratusan juta. Memang itu semua benar dan telah jadi rajasia umum bagi kita semua. Namun tidak semuanya jugabenar. Media massa yang selalu menyoroti konerja buruk PNS membuat citra PNS menjadi jelek padahal tidak semuanya begitu. Dan kalau semua orang yang jadi PNS harum membayar ratusan juta itu mungkin hanya didaerah tertentu saja. Coba cek dan tanya untuk PNS Pusat rata-rata mereka lulus murni.
Pemikiran saya sedikit demi sedikit terbuka. Bahwa masi ada sedikit kebaikan sistem di birokrat pemerintaham negara ini. Jangan semuanya di pukul rata.  Tuhan menjawab semua kebencian saya dengan mendekatkan saya dengan apa yang saya benci. Saya tidak tahu apa yang akan terjadi kedepan.
Saya ingin berbagi tips bagi teman-teman yang mungkin mencoba tes PNS :
1. Cari tahu info sebanyak mungkin mengenai instansi pemerintahan yang ingin kalian masuki. Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan. Saya mengambil contoh BPN, pada tahun 2013 BPN menerima 517 CPNS diseluruh Indonesia. Dengan aturan 1 orang 1 jabatan untuk 1 kabupaten. Bila dalam 1 kabupaten tersedia 3 jabatan yang kosong berarti akan diterima satu orang untuk masing-masing jabatan.
2. Cari tahu rule test yang akan di lalui. Setiap instansi memiliki peraturam sendiri-sendiri mengenai tes yang mereka adakan. Contoh DEPKEU, BNN mereka melakukan beberapa kali tes dengan sistim gugur untuk sampai pada tes terakhir. sedangkan BPN hanya satu kali tes tertulis saja.
3. Belajar! Walaupun kemaren nggak niat ikut tes. Tapi tetep saya belajar. Rata-rata testnya itu tentang pelajaran kewarganegaraan kita sewaktu SMA terus Matematika, bahasa Inggris, Sejarah dan lain-lain (lupa soalnya hihihi ) tema-teman juga bisa beli buku latihan soal-soal ditoko buku banyak kok.
4. Nah yang ini yang patut diperhatikan juga menurut saya. Saya juga baru tahu setelah lulus PNS. PNS itu juga terbagi dua ada PNS pusat ada PNS daerah. Kalau kita uamg modal belajar saya saranin ikut PNS pusat aja. Karena kemurniannya masih 99,5% (yg namanya probabilitas tetep ada dong). Cara ngebedain pns pusat / daerah, kalo daerah biasanya suka pake kata "dinas" didepannya, dan waktu pemberkasan disuruh ke kantor pusat daerah masing-masing. Nah kalo pns pusat biasanya pake huruf  "B"  / "BADAN" didepannya atau kayak departemen keuangan atau kementrian-kementrian dan biasanya pemberkasan di Jakarta.
5. Buat yang mau daftar di DepLu latihan toefl.
6. Doa.
Good luck guys!