Sabtu, 07 April 2018

SELESAI

Sungguhku saat ini inginkan tinggalkan dunia,
Semesta bersekongkol menyerbu menjerumuskanku kedalam kepahitan hati, sekali lagi.
Tuhaaan, sungguh kau benar-bener mengujiku kali ini.
Ketenangan hati hilang seketika saat dia putuskan kata-katamu untukku.
Aku...
Aku ingin bercerita sebelumnya
Dulu ku berharap Tuhan hadirka  seseorang yang tak pernah kukenal sebelumnya.
Dia hadirkan kau dihidupku, bahagiaku menybutmu.
Tapi Dia mungkin hanya ingin aku merasakan saja tidak untuk memilikimu.
Aku memang bukan wanita penyaji kata-kata manis, menanyakan kabarmu setiap saat, pemberi perhatian pagi siang dan malam.
Dinginku, sikap tak acuhku ku lakukan karena tak ada kejelasan yang kau beri.
Teman-teman berkata padaku
Berikan perhatian sepenuhnya agar hatimu terpikat, lalu kau boleh bersikap biasa ketika komitmen terpatri.
Dan aku, aku lakukan hal sebaliknya.
Aku kan mengubah seluruh sikapku ketika kepastian itu datang.
Kasih dan sayangku, akan ku tunjukan disaat kepastian itu datang.
Perhatianku akan berlipat ganda andai saja kau beri kepastian kepadaku.
Sungguh ku rindu, sungguh berat menahan rasa ini, tapi sampai kapan ku menunggu sesuatu yang tak nampak ujungnya?
Tuhan, aku menyerah.
Tuhan, maaf aku tak dapat memperjuangkannya.
Tuhan, aku ingin dia membacanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar