Sabtu, 22 Oktober 2011

SAYA

wawww perih itu kembali terasa. malam minggu yang penuh haru dan sesak. satu minggu lebih saya coba menahan air mata. tapi malam ini kekuatan yang saya himpun runtuh seketika. semua bermula dengan kenyataan yang memang benar-benar pahit. walaupun ini baru kesimpulan saya sendiri, tapi saya tahu ini benar. bahwa anda menghindari saya. tak perlu mencari buktinya, karena saya tahu anda. terutama yang terjadi malam ini. menyakitkan memang. setelah lama saya menunggu waktu itu, malam ini anda datang. namun tetap dengan sikap pengecut dan pecundang itu. hah.... kenapa selalu senang menggantungkan semua masalah yang harus diselesaikan?  mungkin memang saya yang salah mengharapkan semua berakhir baik-baik versi saya. sungguh tidak pernah berharap persahabatan ini menjadi hancur begitu saja. karena telah banyak kenangan manis dan pahit yang telah kita lalui. saya cukup tahu diri dengan posisi saya saat ini. 

saya akui debaran itu tadi masih terasa, tapi itu semua tidak akan pernah lebih karena saya tahu diri. saya bisa mengendalikan diri saya. saya tidak akan mengukit apa yang telah terjadi. jika anda takut saya akan meminta imbalan itu semua salah. jika anda pikir saya akan marah saya tidak akan marah. namun yang saya sedihkan adalah kenapa harus menghindar? kita berteman dengan baik-baik, bersahabat berbagi bersama susah senang. bukankah persahabatan itu tidak ada akhir? namun mengapa persahabatan kita ini berjarak dan berakhir? yang membuat saya sedih kamu menghindar tanpa alasan yang jelas. aku sahabatmu yang akan senang bila sahabatnya bahagia. namun sahabat mana yang tidak akan sedih jika sahabatnya telah tidak mau lagi berbagi dengan sahabat lamanya?

tidakkah kamu tahu saya selalu berharap kamu mejelaskan semuanya kepada saya? seandainya kamu tahu perjuangan saya untuk tetap tegar didepan semuanya. berdiri tegap setiap kali kita bertemu. sungguh tidak mudah. namun sepertinya harapan saya yang kecil ini tidak akan pernah terwujud. entahlah mungkin anda sudah mulai membenci atas semua sifat saya. maaf, hanya kata maaf yang bisa saya ucapkan jika benar kamu membenci saya. bukan maksud saya untuk membuat anda membenci saya. namun semua yang terjadi sungguh membuat saya sakit begitu dalam. sehingga sampai saat ini saya masih bingung harus bersikap seperti apa kepada anda. sehingga yang terlihat hanyalah diam. mungkin karena itu anda menghindar hingga akhirnya membenci saya. maafkan saya. namun sebelum lebih jauh lagi anda membenci saya. pikirkan perasaan saya yang harus menghadapi orang-orang yang bertanya mengenai anda. pikirkan saya, selama ini kamu membicarakan semuanya kepada saya. namun tiba-tiba sesuatu yang berarti terjadi pada anda. saya sebagai seorang sahabat merasa tidak di hargai.

harusnya saya yang membeci kamu. saya yang marah dengan kamu. namun kedewasaan menuntut saya untuk tidak memutuskan tali silaturahmi dengan anda. saya harap kita dapat berbaikan lagi. walaupun tidak seperti dulu lagi. walau mungkin itu tidak akan terjadi. namun saya berharap itu terjadi. ku doakan anda mendapatkan kebahagiaan dan cinta yang selama ini anda cari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar