Sabtu, 10 November 2012

Mungkin Pacaran Boleh, tapi tidak dengan.....

Assalamualaikum, hai selamat malam, selamat bermalam minggu bagi yang merayakan. saat ini saya sedang ingin berbagi lebih tepatnya ingin memberikan pendapat saya mengenai hal yang pernah saya bahas sebelumnya. namun kali ini hati saya kembali tertarik untuk membahasnya. sayapun tidak ambil pusing jika ada yang bilang saya munafik, sok sempurna atau apalah. Kali ini saya ingin membahas mengenai pacaran lagi. di zaman hedonis yang serba free ini sebagai seorang muslimah entah mengapa hati ini merasa nyeri sekali setiap kali melihat teman-teman yang tidak membatasi dirinya dengan lawan jenis. padahal mereka mengenakan hijab, mereka lulusan pesantren, mereka orang-orang yang taat beribadah. oke well, kita kasih kelonggaran sedikit bahwa tidak masalah pacaran. oke anggaplah larangan Allah itu diperbolehkan walaupun sebenarnya jelas dilarang Allah. namun tidak dengan cara saling mencium tangan layaknya seorang istri meminta izi dengan suami. tidak dengan menciumnya didepan umum dalam rangka apapun. tidak memeluk, menyandarkan tubuh kepacar. 'mungkin sebagai bentuk rasa cemburu saya yang ingin memiliki pacar'. mungkin saja, tapi saya tahu mana yang harusnya dilakukan dan mana yang tidak. mengapa begitu rela menyerahkan tubuh dan semuanya sedangkan semuanya belum pasti. mengapa?  sakit sekali rasanya melihat mereka dengan leluasa bergerak, bertindak dan berbicara layaknya suami istri. sedih sekali melihat mereka senyum didalam kefanaan, memang disisi lain mereka melakukan solat berjamaah. namun apa artinya semua itu jika zina juga dilakukan? seperti menggali lubang tutup lubang layaknya orang berhutang. buat dosa hapus dosa, buat dosa hapus dosa. 
sungguh saya akan sangat senang jika kalian nanti akhirnya menikah. namun bagaimana jika tidak? jika tidak berjodoh? tidakkah kalian merasa jijik dengan diri kalian sendiri yang telah kalian serahkan terlebih dulu kepada orang lain? nauzubillah, ya Allah maafkanlah mereka, berikanlah mereka kesadaran bahwa apa yang mereka lakukan itu salah. 
saya juga sang pecinta, karena tidak ada yang salah dari mencintai dan di cintai. namun mengapa tidak kita jaga cinta itu agar menjadi cinta yang suci, cinta yang manunggal seperti Pak Habibie dan Ibu Ainun? terlebih cinta yang mendapatkan pahala karena kehalalannya. saya tidak menyuruh kalian putus, hanya saja cobalah beri jarak sedikit, lindungi diri kita, jangan buat dosa pacaran kalian tambah besar. toh kalian juga orang yang pandai beribadah, kalian orang yang pintar, cantik, dewasa, terpelajar, agungkan diri kalian saya mohon. 
'kata-kata saya terlalu dibuat-buat dan naif!'
'Demi Allah saya selalu risih, miris dan sedih setiap kali melihat kalian tidak membatasi diri kalian dari yang bukan muhrim kalian. Tolong hentikan semua itu sahabat. saya tidak ingin kalian menyesal".


Tidak ada komentar:

Posting Komentar