Kosong
Hampa
Menyerah dan meragu
Adakah yang salah?
Keyakinan yang selama ini ku jaga rapih perlahan luntur
Berjuta tanya hinggap, dan tak kutemukan jawabnya...
Tlah ku coba tuk yakinkan hati untuk tetap dijalan ini, Tapi....
Rasanya hanya aku yang berjuang
Seperti mempertahankan cahaya yang nyatanya telah berubah menjadi gelap
menahan siang, menahan matahari untuk tetap bersinar, namun apadaya gelap tetap datang
Seperti membuang parasit didahan pohon, semakin sering ku buang parasit semakin tumbuh subur
Seperti berjuang ingin rubuhkan dinding pemisah namun yang terjadi dinding itu semakin tinggi, kuat dan kokoh.
Tak sanggup bila seperti ini terus menerus
inikah akhir perjuanganku atau mungkin kita mempertahankan keyakinan ini?
Inikah hasilnya Tuhan?
Benarkah jalan yang kami pilih ini?
Benarkah aku menyerah dan merelakannya?
Bagaiman dengannya?
Aahhh dasar kau DIAM
Kau tahu tidak aku senang sekali dengan 'diam'
aku senang bersahabat denganmu
Bagiku denganmu aku mendapatkan dunia yang ku inginkan
Dengan kau DIAM, aku dan dia menjadi dekat
Dengan kau DIAM, aku dan dia berbagi susah dan senang
Dengan kau DIAM, aku dan dia saling mengerti
Dengan kau DIAM, hubungan batin kami menjadi sangat kuat
TAPI DIAM,,,
KAU buat aku dan dia menjauh
KAU buat aku dan dia merasakan sesak
KAU buat aku dan dia menebak-nebak dengan hati sendiri
Dan KAU membuat aku dan dia TERPISAH
Terpisah
Hingga mata tak saling berpandang
Mulut tak saling menyapa
Hati tak rasakan apa-apa, kebas tak ada rasa sama sekali
Hingga rindu menjadi sia-sia
Pengharapan yang mulai hilang
Dan tak ada lagi telepati itu
Mungkin dia telah temukan suaranya
dia lelah diam, dia ingin ungkapkan semuanya
pengungkapan yang tak dia dapatkan dariku
sehingga dia menemukan suara dan pengungkapannya kepada seorang yang pasti bersuara lebih manis dari padaku.
Ahh sudahlah aku cinta kau...
Endingnya ituuu.... :D
BalasHapusahhh teteeeh jadi mayuuuuuu ._.
Hapuskeren tulisannya,,, :)
BalasHapushehehe mkasi mas fikri :)
Hapus