Kamis, 16 Februari 2023

"ibu, ibu nanti disaat anin wisuda kita pakai warna kebaya yang sama ya bu"
"iya ananda sayang, tenang saja. kan wisudahmu masih satu tahun lagi"
sang ibu menghela napas, tak terasa dua puluh satu tahun yang lalu anak yang sangat diharapkannya hadir didunia melengkapi hidupnya sebagai seorang ibu dan wanita.
"ibu besok anin mau pakai baju ini ke kampus, bagaimana menurut ibu?"
"kok warna hitam terus nin? dua hari ini tema kamu warnanya gelap-gelap terus"
"nggak pa-pa ibuuu... anin lagi suka aja warna item, lagian kan beberapa hari ini kan hujan terus, jadi nggak panas"
"ya sudah, ibu tidur dulu ya, kamu jangan tidur malam-malam"
"iaaa bu.."
sang ibu masuk ke kamar, menyusul sang suami yang telah tidur pulas.
sedang di ruang tengah, gadisnya asyik menikmati hobinya membaca buku-buku baru yang dibelinya minggu lalu. hatinya kini telah tenang. dia telah mampu menguasai semua emosinya kini. tak ada lagi teriakan-teriakan histeris, badai itu telah tenang kembali. ayah dan ibu pun telah kembali bisa menikmati tidur malam mereka.
*****
SATU TAHUN YANG LALU
"aaah ia, besok kita ketemu orang tau kamu ya ngomongin acara pertunangan kita, nih aku udah siapin cincinnya"
"waaah makasih yah, semoga acara pertunangan kita lancar yah say"
"iaaaa..."
dan sebuah kecupan mesra di kening gadis itu mendarat. Anin yang sedari tadi menatap dan mendengar dengan saksama setiap gerak gerik dan ucapan mereka berdua merasa terhampas, seluruh daya tubuhnya hilang melayang, air matanya jatuh berurai. entah apa yang dia lakukan dia mendekat kepada dua orang yang saling mencinta itu.
"Hai Nad, Kak Yudis..."
"ANIN?"
"waaaawww... semenjak kapan ka... ka.. lian..."
anin tak mampu melanjutkan perkataannya. dia putuskan untuk meninggalkan mereka berdua. sedikit berlari, dua orang yang tadi tersenyum senang berubah menjadi raut muka yang muram.Bella berhasil menangkap tangan anin. dia langsung membalik tubuh anin yang tak berdaya dan memeluknya erat.
"aniiinn... maafin aku nin, aku nggak ada maksud untuk nyakitin kamu nin"
"iaaa aku  tau aku yang nyakitin kalian"
"nin dengerin penjelasan kita dulu nin"
"nggak ada yang perlu dijelasin kak, selamat yaaa"
kali ini anin segera masuk ke dalam taksi, dan meninggalkan dua orang yang tadi mengejar anin.
didalam taksi anin meronta, menangis sejadi-jadinya. sopir taksi hanya bisa menatap anin dari spion, tak tahu harus berbuat apa.
semenjak kejadian itu selama lima bulan anin tak punya semangat hidup. mendapati sang kekasih hati yang mendua dengan sahabatnya sendiri. hal yang sangat lumrah terjadi saat ini. yang membuat anin sakit bukan hanya perselingkuhan mereka, namun anin merasa sia-sia, empat tahun dia setia menjaga cinta dan perasaannya hanya untuk Yudis. empat tahun mereka terpisah, empat tahun yang lalu pula Bella yang mengenalkannya kepada Yudis, namun yang terjadi Bella juga yang mengambil yudis darinya.
hidup anin berubah. kuliahnya hancur, dia berubah benar-benar berubah. tak ada lagi keceriaan, yang ada hanyalah tangisan-tangisan histeris anin. ayah dan ibu sudah terlalu sering membawa psikolog, dokter spesialis untuk mengobati anin namun semua nihil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar